ANALISIS LIRIK LAGU
“IBU” KARYA IWAN FALS
Ribuan Kilo
Jalan Yang Kau Tempuh
Lewati Rintang Untuk Aku Anakmu
Ibuku Sayang Masih Terus Berjalan
Walau Tapak Kaki, Penuh Darah... Penuh Nanah
Seperti Udara... Kasih Yang Engkau Berikan
Tak Mampu Ku Membalas...Ibu...Ibu…
Lewati Rintang Untuk Aku Anakmu
Ibuku Sayang Masih Terus Berjalan
Walau Tapak Kaki, Penuh Darah... Penuh Nanah
Seperti Udara... Kasih Yang Engkau Berikan
Tak Mampu Ku Membalas...Ibu...Ibu…
Ingin Kudekat Dan Menangis Di Pangkuanmu
Sampai Aku Tertidur, Bagai Masa Kecil Dulu
Lalu Doa-Doa Baluri Sekujur Tubuhku
Dengan Apa Membalas...Ibu...Ibu....
Seperti Udara... Kasih Yang Engkau Berikan
Tak Mampu Ku Membalas...Ibu...Ibu…
A. PENDAHULUAN
Musik merupakan sarana budaya yang hadir dalam masyarakat sebagai
konstruksi dari realitas sosial yang dituangkan dalam bentuk lirik lagu.
Pada awalnya kebutuhan lagu digunakan
untuk kepentingan upacara adat dan upacara ritual. Tetapi, seiring perkembangan
masyarakat musik telah tertransformasi bergeser menjadi sebuah komoditi yang
dikomersialisasikan dan menjadi barang ekonomi yang diperjualbelikan. Perkembangan musik dewasa ini lebih menyesuaikan dengan selera pasar,
sehingga industri musik lebih banyak melahirkan lagu-lagu yang laku keras
dipasaran, misalnya lagu-lagu pop yang bertemankan percintaan. Hal ini berbeda
sekali dengan misi-misi dari musisi yang peduli pada kondisi sosial, misalkan
Iwan Fals, Franky Sahilatua, Sawung Jabo, Setiawan Djody, atau pun Grup Musik
Kantata, Slank, Edane dan lain-lain. Walaupun demikian perkembangan lagu-lagu
yang bertemakan kritik sosial ternyata juga dimanfaatkan oleh industri musik
untuk mendapatkan akumulasi modal yang semakin besar.
Iwan Fals merupakan sosok yang cukup konsisten dalam perjuangan menggugat
Orde Baru. Kritik-kritik pedas dan lugas
selalu dilontarkan dalam setiap karyanya. Wacana kritik dalam karya Iwan Fals
ternyata didukung oleh sebagian besar masyarakat terutama lapisan bawah, karena
lagu tersebut mewakili dan menyuarakan hati nurani rakyat. Selain itu Iwan fals
juga membuat lagu bertemakan sosial mengenai seorang ibu.
Menarik untuk
kita analisis sebagai suatu pembicaraan ringkas, karangan dibawah ini hanya
mencoba memperlihatkan aspek-aspek yang terdapat dalam lagu “IBU” karya Iwan
fals. Aspek –aspek tersbut adalah tokoh,penokohan, gaya bahasa.
Banyak
lagu-lagu yang dipopulerkan oleh para penyanyi terkenal berisi sanjungan untuk
ibu berdasarkan berbagai pengalaman dan kenyataan hidup. Sebuah lagu terkenal
yang begitu membekas dalam hati, yaitu lagu Ibu dari Iwan Fals.
B. PEMBAHASAN
Lagu tersebut mengandung kejujuran hati nurani manusia
yang terkenang perjuangan, penderitaan dan pengorbanan ibu. Dalam lirik lagu
itu pemilihan kata yang digunakan Iwan Fals sangat
menggugah pembaca, seperti
”Ribuan kilo jalan yang kautempuh lewati rintang untuk aku anakmu, ibuku sayang
masih terus berjalan walau tapak kaki penuh darah penuh nanah”.
Iwan Fals melanjutkan liriknya dengan, ”Seperti udara
kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas ibu”, penggunakan
perumpamaan kata untuk mengibaratkan bahwa kasih ibu seperti udara yang
memberikan pasokan berlimpah untuk kelangsungan kehidupan umat manusia. Udara
adalah segalanya dalam kehidupan, sehingga kita mengakui tak mungkin mampu
memberi balasan pada ibu secara maksimal, baik dalam materi atau non materi.
Penggalan lirik di atas mengisahlan tentang
kerinduan seorang anak di masa kecil dulu bersama ibu. Seorang ibu juga tak
pernah berhenti mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Ia ingin melihat anaknya bisa selalu bahagia dan
mendoakan agar anak-anaknya bisa menjalani masa depan seperti yang anak-anaknya
inginkan, tetapi masih berada dalam jalan yang benar.
Ia akan selalu mendukung apapun yang anaknya
lakukan, termasuk dalam meraih cita-cita. Ia juga rela jika kita harus pergi
jauh untuk mewujudkan cita-cita itu.
Jika kita sudah berhasil pun, ia tak pernah
mengharapkan balasan apa-apa. Yang terpenting baginya, kita bisa sukses dan
bahagia.
Ada kalanya ketika berada jauh dari ibu, kita
mengalami masa-masa sulit. Hal ini biasanya akan mengingatkan kalau ternyata
kita tak bisa apa-apa tanpanya di sisi kita.
Rasa rindu pun akan selalu datang menghampiri. Ingin
rasanya untuk bisa menceritakan kesusahan padanya.
Hal ini mengingatkan kita, bahwa seorang ibu selalu
menyediakan tempat bagi anak-anaknya untuk berbagi keluh kesah. Ibu lah orang
pertama yang selalu bisa membuat anak-anaknya merasa tenang.
Tapi kebalikannya, ia jarang bahkan tak pernah
menceritakan bagaimana susahnya ia dalam mengurus kita. Berbeda dengan kita
yang selalu berbagi kesusahan dan sering meminta bantuannya.
Ibupun akan ikhlas memberikan apapun agar kita bisa
merasa tenang dan tak bersedih lagi. Ia juga selalu mengingatkan kita, walaupun
berada jauh darinya, tapi jangan lupa bahwa doanya selalu menyertai kita.
C. Tema
Sosok ibu
adalah sosok yang luar biasa. Tak heran, banyak musisi yang membuat lagu
bertemakan ibu. Sebut saja Iwan Fals, dalam lirik lagu Iwan Fals Ibu, tersimpan
makna yang sangat mendalam.
, dari semua lagu yang
pernah ia ciptakan, lagu Ibu-lah yang paling bisa menguras air mata
pendengarnya. Menurut Iwan sendiri, ia juga tak kuasa menahan air mata ketika
menciptakannya.
Lagu ini ia
persembahkan untuk Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Pada
awalnya, lagu ini dirilis pada tahun 1980, kemudian diaransemen ulang dan
dirilis pada tahun 1988 pada album 1910.
D. Amanah
Hargailah
Ibumu, dia yang merawatmu dari kamu masih bayi merah yang sedikit-sedikit
nangis, sedikit-sedikit berak, sedikit-sedikit kencing, yang belum bisa
apa-apa, sampai kamu dewasa dan menjadi seorang yang cantik jelita dan tampan,
jangan sakiti dia, jangan hina dia, jangan buat malu ibumu, ibumu tidak meminta
balasan darimu.
Apalagi
bila Ibumu membesarkanmu seorang diri tanpa adanya suami, bayangkan perjuangnya
dimana dia harus merawatmu dan juga harus mencari nafkah untukmu, yakinlah
bahwa kamu tidak bisa melakukan hal yang sama seperti ibumu, jangan sakiti
dia dengan perlakuan kasarmu, jangan hina dia dengan kata-kata kasarmu,
jangan buat malu dia dengan menghamili perempuan atau kamu hamil di luar nikah
misalnya, bayangkan apa saja yang kamu bisa lakukan untuk membalas dan
membahagiakan ibumu ? yang ada kamu hanya akan menambah beban yang dipikul oleh
ibumu.
E. Nada
Lagu diatas mempunyai makna tentang kasih sayang ibu
terhadap anaknya sampai rela berkorban mempertaruhkan nyawanya demi anaknya.
Kasih saying ibu tak terbatas dari kita lahur sampai kita tiada sekuat apapun
kita mencoba untuk membayar pengorbanan ibu itu tidak akan bisa terbayar
sepenuhnya karma ibu mencintai dan menyayangi anaknya dengan sepenuh hati. Lalu
seorang ibu tidak sungkan-sungkan untuk mendoakan anaknya untuk demi ke
suksesan seorang anak,kebahagiaan anaknya ibu tidak menginginkan balas budi ibu
hanya ingin melihat anaknya senang, sukses, dan menjadi anak yang soleh atau soleha
Itu yang hanya diinginkan seorang ibu untuk anaknya.
F. Perasaan
Lagu ini membawa
pesan dalam berkeluarga agar selalu menjaga keharmonisan, saling mencinta,
saling menyayang saling perduli, saling pengertian, saling menjaga emosi,
selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, ketika semua itu
tercapai maka akan tercipta ketentraman, kenyamanan, dan kerukunan dalam
berkeluarga.
G. Diski
Gaya bahasa tersebut ditunjukan pada
baris yang berbunyi “ribuan kilo jalan yang kau tempuh”. Pada kata “ribuan
kilo” inilah yang yang terkesan membesar – besarkan, walaupun dalam
kenyataannya bisa dilakukan tetapi dalam hal yang wajar terkesan membesar –
besarkan. Gaya bahasa tersebut juga terdapat pada baris berikutnya “walau tapak
kaki, penuh darah…penuh nanah” dalam kata – kata ini sangat membesar – besarkan
sekali, tidak sewajarnya bahwa tapak kaki itu penuh darah dan penuh nanah.
Kemudian juga terdapat dalam lirik “lalu doa – doa baluri sekujur
tubuhku” disini yang terkesan membesar – besarkan adalah pada kata “baluri”
karena doa tidak dapat membaluri tubuh.
H. Pilihan Kata
Pilihan kata
dalam lirik lagu berjudul “Ibu” ada yang
susah untuk dijelaskan tetapi hal ini membuat lebih kreatif
dan juga berupa citraan kesakitan yang menunjukkan koherensi yang kuat seperti Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah. Semua itu
menunjukkan bahwa orang yang sadar akan perjuangan seorang ibu yang merelakan dirinya
tersakiti demi kebahagiaan anaknya.
I. Tifografi
Tipografi adalah bentuk dari larik larik puisi berupa bait.Ingin
kudekat dan menangis di pangkuanmu sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubu hku
dengan apa membalas...ibu...ibu.... seperti udara... kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas...ibu...ibu
J. Suasana Retrotika
Suasana yang
dipasangkan dengan menimbulkan suasana yang lebih sesuai.Untuk mencapai yang
baik seorang penulis harus memahami secara lebih baik masalah kata dan
maknanya, harus tahu memperluas dan mengaktifkan kosa kata, harus mampu
memilih yang tepat.
K. Citaraan
Video Clip Balada yang berjudul “
Ibu ” yang telah disimak pada siklus I tersebut memakai citraan penglihatan
seperti “Lewati rintang untuk aku anakmu” dan “Walau tapak kaki penuh darah
penuh nanah ”.Bahasa Kias Video Clip Balada yang berjudul “Ibu” karya Iwan Fals
Yang
telah disimak pada siklusI banyak menggunakan permajasan dalam syairnya.
L. Rima
Gaya bahasa tersebut ditunjukan pada
baris yang berbunyi “ribuan kilo jalan yang kau tempuh”. Pada kata “ribuan
kilo” inilah yang yang terkesan membesar – besarkan, walaupun dalam
kenyataannya bisa dilakukan tetapi dalam hal yang wajar terkesan membesar –
besarkan. Gaya bahasa tersebut
M.Penutup
Pada bagian
pertama, "ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintang untuk aku
anakmu" dianalogikan kehidupan panjang seorang ibu ketika
membesarkan anak-anaknya.
Iwan Fals
menggambarkan sosok ibu yang cinta dan sayang sekali terhadap anaknya.
Kehidupan yang dijalani seorang ibu untuk membesarkan anak-anaknya dilakukan
tanpa pamrih. "Ibuku sayang masih terus berjalan walau tapak kaki,
penuh darah, penuh nanah," menggambarkan betapa ibu adalah seseorang
yang memiliki jiwa pantang menyerah walaupun harus menghadapi berbagai
rintangan dan cobaan hidup. Itu semua dilakukan hanya demi kehidupan anaknya
agar lebih baik kelak.
Jika ini
dikaitkan dengan kehidupanku, maka sosok ibu yang digambarkan oleh Iwan Flas
itu adalah emaku yang selalu memberikan perhatian terhadap pendidikanku kendati
emaku tidak lulus pendidikan dasar. Namun, dengan sekuat tenaga emaku
mendukungku untuk terus menuntut ilmu sebagai bakal kehidupanku. Pada bagian
kedua dan keempat, betapa kasih ibu tak terbalaskan. Iwan Fals menggambarkan
begitu pentingnya kasih sayang ibu layaknya udara yang tanpanya manusia tidak
akan bisa hidup. Sungguh sebuah perumpamaan yang menyentuh hati. Pada bagian
ketiga, saya memaknai seorang anak yang rindu dengan ibunya. Anak yang sudah
besar dan sudah berkeluarga namun, ingatannya melayang jauh tentang kasih
sayang ibunya tempo dulu.
Karenanya ia
ingin sekali dekat dan menangis dipangkuan ibu hingga tertidur. Ketika itu,
setiap detiknya seorang ibu selalu berdoa untuk kebaikan anak-anaknya. Sungguh
kasih sayang ibu tak terbalaskan. Syair itu bahkan diungkapkan hingga dua kali.
Pertama, "tak mampu ku membalas...ibu...ibu" dan kedua, "dengan
apa membalas...ibu...ibu...." Jika kita renungkan syair "tak
mampu membalas dan dengan apa membalas" adalah bentuk ungkapan yang
sejatinya adalah kasih sayang ibu yang tak ternilai dengan apapun. Namun
demikian, seorang ibu akan tersenyum apabila melihat anaknya bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar