Selasa, 18 September 2018

ANALISIS LIRIK LAGU ABTASA – WALI


ANALISIS LIRIK LAGU
ABTASA – WALI
mak minta izin tuk pergi ku mushola itu
mak tolong izinin ketemu sama kawan-kaw-nku
mak minta izin lanjutkan pengajian kembali
mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudi
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin
kan mak yang ngajarin islam itu haqqul yaqin
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang
amin, amin, amin, amin!


A.   PENDAHULUAN
              Semua orang pasti kenal dengan grup band Wali. Atau setidaknya pernah mendengar lagu-lagu yang dibawakan olehnya. Grup band yang satu ini memang sudah memiliki nama yang cukup besar di dunia permusikan Indonesia. Bahkan penggemar Wali pun meliputi berbagai kalangan.Dari anak-anak muda sampai dengan orang dewasa.Lantunan lagu dan alunan musiknya memang easy listening, tak jarang memikat di hati para pendengar dengan lirik-liriknya yang khas, yang hanya dimiliki oleh Wali. Pada kesempatan ini penulis ingin mengulas tentang beberapa lagu Wali.Penulis mencoba memberikan kritik, penilaian baik dan buruk unsur-unsur di dalam lagu Wali, berdasarkan teori kritik sastra, khususnya kritik puisi.Serta memberikan gambaran kepada pembaca mengenai lagu-lagu wali apakah layak untuk dinikmati atau tidak. Meski banyak menghasilkan hits single dalam berbagai warna, WALI tak pernah lepas dari sebutan band dengan lagu-lagu religius. Mengisi Ramadhan kali ini, WALI kembali merilis album religi berjudul “Abatasa”. Judul ini diambil dari single pertama di album ini, yakni “Abatasa”. Secara keseluruhan, album ini berisi 7 buah lagu. Dua di antaranya yakni “Abatasa” dan “Status Hamba” adalah duo nomor baru yang diciptakan Aan Kurnia (Apoy), gitaris WALI. Sementara 5 lagu lainnya, yakni “Aku Cinta Allah”, TOMAT (Tobat Maksiat), “Ya Allah”, “Mari Sholawat” dan “Tuhan” adalah nomor-nomor yang diambil dari album religi WALI sebelumnya berjudul “Ingat Sholawat”.Lewat single “Abatasa”, WALI menyajikan lirik-lirik dan musik yang ringan, bahkan di sana-sini terdengar jenaka. Tentu saja ini dimaksudkan agar tema “belajar ngaji” ini tidak terkesan berat, apalagi menggurui. Perhatikan lirik-lirik berikut ini. “Mak minta izin tuk pergi ku mushola itu. Mak tolong izinin ketemu sama kawan-kawanku. Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali. Mak tolong izinin belajar sama Ustad Mahmudin. Alif-ba-ta-tsa-jim-ha, Allah Tuhan kita semua. Cha-dal-dzal-ro-zai-sin-syin, dari yang kaya sampai yang miskin. Alif-ba ta-tsa-jim- ha, mari kita tingkatkan takwacha. Dal-dzal-ro-zai-sin-syin, masuk syurga. Yok, bilang aminkan..."Menurut Apoy, single "Abatasa" memang dimaksudkan untuk mengajak mengenal huruf-huruf dasar dalam bahasa Arab. Sebisa mungkin konsep lagu ini dibuat sesederhana mungkin, dan dilengkapi dengan lirik-lirik yang mudah diserap tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa."Makanya kita coba masukin lirik semacam 'mak, minta ijin ngaji dengan Ustad Mahmudin'. Kita mungkin saja punya pengalaman masa kecil yang sama. Mudah-mudahan ini bisa mengingatkan kita untuk terus belajar agama," ujar Apoy.Album WALI dengan single pertama "Abatasa" ini, menjadi semacam album religi repackage dari band asal Ciputat, Tangerang itu. Mereka berharap, beberapa single lainnya yang tidak sempat diperkenalkan lewat album "Ingat Sholawat", dapat kembali diperdengarkan kepada publik. Sebagai pelengkap single "Abatasa", WALI.




B.   PEMBAHASAN
            Lagu dari grup band Wali yang saya kritik adalah lagu yang berjudul “Abatasa” .Menurut saya kedua lagu tersebut sudah cukup untuk dapat mewakili lagu-lagunya yang lain yang dibawakan grup band Wali. Berikut saya sertakan lirik lagu “Abatasa”  Penilaian baik atau buruk kedua lirik lagu diatas saya akan saya ulas berdasarkan pertmbangan teori puisi. Lirik lagu diatas tidak memiliki tipografi. Susunan serta komposisi bait  dan bait baris biasa sajalirik lagu diatas dominan dengan asonansi bunyi. Misalnya pada kutipan lirik Abatasa.Pada kedua kutipan bait tersebut terdapat pengulangan bunyi vokal a yang dominan.
C.   Tema
      Tema lirik lagu ini ada seorang anak yang minta izin kepada orang tunya untuk belajar ngaji dan  minta izin tuk pergi ku mushola itumak tolong izinin ketemu sama kawan-kaw-nkumak minta izin lanjutkan pengajian kembali
mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudin
.

D.  Amanat
      Amanat dalam lirik lagu ini ayolah belajar ngaji mumpung masah anak – anak, jika besar nanti pasti kou akan susah untuk menghafal abjad abtasa ini.

E.   Nada
   Lagu Abatasa tersebut secara tidak langsung merangkum nilai religi (islami), di mana dalam lagu tersebut selain untuk menghibur para penikmat musik Indonesia, juga mengajak  orang untuk  senantiasa melakukan ibadah kepada Allah,Wali mampu membuat lirik lagu dengan kata-kata yang mudah di pahami oleh kalangan masyarakat luas, pesan-pesan dalam lagu ini tertuang dalam teks-teks atau kalimat yang mengandung tuturan imperatif. Lagu ini pun dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan dan usia. Banyak nilai pendidikan, motivasi, dan pesan yang terangkum dalam lagu ini, maka lagu ini patut jika digolongkan ke dalam salah satu lagu religius dan patut dicermati serta dianalisis. Selain itu, lirik lagu juga merupakan salah satu jenis wacana yang mempunyai struktur. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis lirik lagu Abatasa secara tekstual dan mengklasifikasikan bentuk-bentuk kalimat imperatif dalam lagu tersebut.

F.    Perasaan
   Lirik lagu Abatasa adalah salah satu bentuk teks, sehingga lirik lagu tersebut dapat dikaji atau dianalisis secara tekstual. Seperti telah disampaikan sebelumnya, bahwa analisis tekstual adalah analisis suatu wacana secara internal. Artinya, dalam analisis ini, hal yang akan menjadi objek analisis adalah lirik lagu Abatasa. Analisis lirik lagu Abatasa ini meliputi analisis aspek gramatikal dan aspek leksikal.
G.  Diksi
Lirik lagu-lagu Wali menggunakan bahasa sehari-hari yang kurang indah. Maknanya terlalu lugas, sehingga terkesan seperti apa adanya saja.Ada sedikit efek estetik bahasa, seperti penggunaan istilah dalam bahasa Arab.

         
H.  Pilihan Kata
           Lagu-lagu grup band Wali sangat kental nuansa keagamaannya, khususnya agama Islam. Sering menggunakan istilah-istilah Islam.Juga disetiap lagunya terselip amanat-amanat kerohanian tentang ajaran-ajaran Islam.Banyak sekali nilai kemanusiaan yang terkandung dalam setiap lirik lagu-lagu Wali.Misalnya tentang hidup bermasyarakat harus saling tolong menolong.Di dalam lagu-lagu Wali selalu terselip pesan-pesan moral, sebagai manusia yang berakhlak baik dan mulia, taat kepada ajaran agama.

I.      Tifografi
           Nilai-nilai tifografi  yang terkandung dalam lirik lagu Wali dominan dengan tifografi  agama. Seperti dalam kutipan:
Kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin
Kan mak yang ngajarin Islam itu haqqul yaqin”

J.      Suasana Retrotika
        Dalam lirik lagu Abtasa ini pengarang mengungkapkan agar orang tua bisa mudah mengerti  agar anak – anak nya bisa belajar membaca Alquran ketika malam tiba .

K.   Citraan
Citra pengucapan terdapat pada kutipan lirik Abatasa“Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali”dan“Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
Citra pendengaran juga terdapat pada kutipan lirik Abatasa“Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali”Citra perabaan, peciuman dan pengecapan,Pada lirik lagu diatas tidak terdapat citra perabaan, penciuman, dan pengecapan.

L.    Rima
Lirik Lagu Abatsa adalah sebuah wujud wacana yang sarat amanat. Kalimat imperatif dapat dihubungankan dengan sifat persuasif. Oleh sebab itu, di dalam lirik lagu ini sering ditemukan wujud kalimat imperatif. Contoh penggunaan kalimat imperatif dalam lirik lagu ini dapat diperhatikan pada kutipan berikut.
(1)Alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa {7}
(2)Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin{8}
(3)Kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin {9}
Pada beberapa kutipan tersebut, kutipan nomor {7} sampai dengan nomor (9) mengindikasikan suatu kalimat suruhan positif. Kalimat suruhan positif tersebut ditandai dengan penggunaan kata berimbuhan yakni tingkatkan, yok, harus jadi. Pada lirik lagu Abatasa tidak terdapat suatu kalimat suruhan yang negative. Jadi, semua kutipan di atas dapat diklasifikasikan sebagai kalimat imperatif suruhan. Penggunaan kalimat imperatif dalam lirik lagu Abatsa bukanlah tanpa fungsi. Kalimat imperatif dalam lirik lagu ini berfungsi untuk menekankan makna dan pesan lagu. Lagu Abatasa banyak memuat nasihat-nasihat positif yang diwujudkan dengan bentuk kalimat imperatif. Kalimat imperatif bersifat persuasif sehingga pesan yang berbentuk kalimat imperatif akan mudah diterima oleh pendengar lagu. Kalimat imperatif dalam lagu ini juga diwujudkan dengan penggunaan kalimat-kalimat yang halus. Dengan demikian, pesan-pesan yang terdapat dalam lagu berkesan tidak menghakimi pendengarnya.
M.           PENUTUP
Dari keseluruhan lirik lagu-lagu grup band Wali, dapat saya simpulkan kekurangan dan kelebihannya.
Gaya bahasa yang digunakan Wali adalah bahasa sehari-hari, lugas, terkesan apa adanya, dan mudang dimengerti oleh semua orang. Namun gaya bahasa seperti ini kurang indah bagi orang-orang tertentu, terutama bagi yang berkecimbung di dunia sastra.
Sedangkan dari tema yang diangkat cukup bagus, tentang kehidupan islamic. Berisi tentang nasehat-nasehat bijak tentang kehidupan di dunia yang kelak akan menjadi bekal untuk di Akhirat nanti. Akan tetapi hal ini juga merupakan suatu kekurangan. Karena orang-orang yang beragama selain Islam akan sulit memahami isi dari lagu-lagu tersebut.
Kesimpulannya, menurut saya, lagu-lagu grup band Wali ini tetap layak untuk dinikmati.Terbukti, dimana-mana banyak orang yang menyenandungkan lagu-lagu Wali, dari anak-anak kecil hingga orang dewasa dari berbagai kalangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar