ANALISIS LIRIK LAGU
ABTASA – WALI
mak minta izin tuk pergi ku mushola itu
mak tolong izinin ketemu sama kawan-kaw-nku
mak minta izin lanjutkan pengajian kembali
mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudi
mak tolong izinin ketemu sama kawan-kaw-nku
mak minta izin lanjutkan pengajian kembali
mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudi
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang
mukmin
kan mak yang ngajarin islam itu haqqul yaqin
kan mak yang ngajarin islam itu haqqul yaqin
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha allah tuhan kita semua
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang
cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang
amin, amin, amin, amin!
A. PENDAHULUAN
Semua orang pasti kenal dengan grup band Wali. Atau
setidaknya pernah mendengar lagu-lagu yang dibawakan olehnya. Grup band yang
satu ini memang sudah memiliki nama yang cukup besar di dunia permusikan
Indonesia. Bahkan penggemar Wali pun meliputi berbagai kalangan.Dari anak-anak
muda sampai dengan orang dewasa.Lantunan lagu dan alunan musiknya memang easy listening, tak jarang memikat di
hati para pendengar dengan lirik-liriknya yang khas, yang hanya dimiliki oleh
Wali. Pada kesempatan ini penulis ingin mengulas tentang beberapa lagu
Wali.Penulis mencoba memberikan kritik, penilaian baik dan buruk unsur-unsur di
dalam lagu Wali, berdasarkan teori kritik sastra, khususnya kritik puisi.Serta
memberikan gambaran kepada pembaca mengenai lagu-lagu wali apakah layak untuk
dinikmati atau tidak. Meski banyak menghasilkan hits single dalam berbagai
warna, WALI tak pernah lepas
dari sebutan band dengan lagu-lagu religius. Mengisi Ramadhan kali ini,
WALI kembali merilis album
religi berjudul “Abatasa”. Judul
ini diambil dari single pertama di album ini, yakni “Abatasa”. Secara keseluruhan, album ini berisi 7 buah lagu. Dua
di antaranya yakni “Abatasa” dan
“Status Hamba” adalah duo nomor
baru yang diciptakan Aan Kurnia (Apoy),
gitaris WALI. Sementara 5 lagu
lainnya, yakni “Aku Cinta Allah”, TOMAT
(Tobat Maksiat), “Ya Allah”, “Mari Sholawat” dan “Tuhan” adalah nomor-nomor yang diambil dari album religi WALI sebelumnya berjudul “Ingat Sholawat”.Lewat single “Abatasa”, WALI menyajikan lirik-lirik
dan musik yang ringan, bahkan di sana-sini terdengar jenaka. Tentu saja ini
dimaksudkan agar tema “belajar ngaji” ini tidak terkesan berat, apalagi
menggurui. Perhatikan lirik-lirik berikut ini. “Mak minta izin tuk pergi ku mushola itu. Mak tolong izinin ketemu
sama kawan-kawanku. Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali. Mak tolong
izinin belajar sama Ustad Mahmudin. Alif-ba-ta-tsa-jim-ha, Allah Tuhan kita
semua. Cha-dal-dzal-ro-zai-sin-syin, dari yang kaya sampai yang miskin.
Alif-ba ta-tsa-jim- ha, mari kita tingkatkan takwacha.
Dal-dzal-ro-zai-sin-syin, masuk syurga. Yok, bilang aminkan..."Menurut
Apoy, single "Abatasa" memang dimaksudkan
untuk mengajak mengenal huruf-huruf dasar dalam bahasa Arab. Sebisa mungkin konsep lagu ini dibuat sesederhana mungkin,
dan dilengkapi dengan lirik-lirik yang mudah diserap tidak hanya untuk
anak-anak, tapi juga orang dewasa."Makanya kita coba masukin lirik semacam
'mak, minta ijin ngaji dengan Ustad Mahmudin'. Kita mungkin saja punya
pengalaman masa kecil yang sama. Mudah-mudahan ini bisa mengingatkan kita untuk
terus belajar agama," ujar Apoy.Album
WALI dengan single pertama "Abatasa" ini, menjadi
semacam album religi repackage dari band asal Ciputat, Tangerang itu. Mereka berharap, beberapa single
lainnya yang tidak sempat diperkenalkan lewat album "Ingat Sholawat", dapat kembali diperdengarkan kepada
publik. Sebagai pelengkap single "Abatasa",
WALI.
B.
PEMBAHASAN
Lagu
dari grup band Wali yang saya kritik adalah lagu yang berjudul “Abatasa” .Menurut saya kedua lagu tersebut sudah cukup untuk
dapat mewakili lagu-lagunya yang lain yang dibawakan grup band Wali. Berikut
saya sertakan lirik lagu “Abatasa” Penilaian
baik atau buruk kedua lirik lagu diatas saya akan saya ulas berdasarkan
pertmbangan teori puisi. Lirik lagu diatas tidak memiliki tipografi. Susunan
serta komposisi bait dan bait baris
biasa sajalirik lagu diatas dominan dengan asonansi bunyi. Misalnya pada
kutipan lirik Abatasa.Pada kedua kutipan bait tersebut terdapat pengulangan
bunyi vokal a yang dominan.
C. Tema
Tema lirik
lagu ini ada seorang anak yang minta izin kepada orang tunya untuk belajar
ngaji dan minta
izin tuk pergi ku mushola itumak tolong izinin ketemu sama kawan-kaw-nkumak
minta izin lanjutkan pengajian kembali
mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudin.
mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudin.
D. Amanat
Amanat
dalam lirik lagu ini ayolah belajar
ngaji mumpung masah anak – anak, jika besar nanti pasti kou akan susah untuk
menghafal abjad abtasa ini.
E. Nada
Lagu
Abatasa tersebut secara tidak langsung merangkum nilai religi (islami), di mana
dalam lagu tersebut selain untuk menghibur para penikmat musik Indonesia, juga
mengajak orang untuk senantiasa melakukan ibadah kepada Allah,Wali
mampu membuat lirik lagu dengan kata-kata yang mudah di pahami oleh kalangan
masyarakat luas, pesan-pesan dalam lagu ini tertuang dalam teks-teks atau
kalimat yang mengandung tuturan imperatif. Lagu ini pun dapat dikonsumsi dari
berbagai kalangan dan usia. Banyak nilai pendidikan, motivasi, dan pesan yang
terangkum dalam lagu ini, maka lagu ini patut jika digolongkan ke dalam salah
satu lagu religius dan patut dicermati serta dianalisis. Selain itu, lirik lagu
juga merupakan salah satu jenis wacana yang mempunyai struktur. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk menganalisis lirik lagu Abatasa secara
tekstual dan mengklasifikasikan bentuk-bentuk kalimat imperatif dalam lagu
tersebut.
F. Perasaan
Lirik
lagu Abatasa adalah salah satu bentuk teks, sehingga lirik lagu tersebut dapat
dikaji atau dianalisis secara tekstual. Seperti telah disampaikan sebelumnya,
bahwa analisis tekstual adalah analisis suatu wacana secara internal. Artinya,
dalam analisis ini, hal yang akan menjadi objek analisis adalah lirik lagu Abatasa.
Analisis lirik lagu Abatasa ini meliputi analisis aspek gramatikal dan aspek
leksikal.
G. Diksi
Lirik lagu-lagu Wali menggunakan bahasa sehari-hari
yang kurang indah. Maknanya terlalu lugas, sehingga terkesan seperti apa adanya
saja.Ada sedikit efek estetik bahasa, seperti penggunaan istilah dalam bahasa
Arab.
H. Pilihan
Kata
Lagu-lagu grup band
Wali sangat kental nuansa keagamaannya, khususnya agama Islam. Sering menggunakan
istilah-istilah Islam.Juga disetiap lagunya terselip amanat-amanat kerohanian
tentang ajaran-ajaran Islam.Banyak sekali nilai kemanusiaan yang terkandung
dalam setiap lirik lagu-lagu Wali.Misalnya tentang hidup bermasyarakat harus
saling tolong menolong.Di dalam lagu-lagu Wali selalu terselip pesan-pesan
moral, sebagai manusia yang berakhlak baik dan mulia, taat kepada ajaran agama.
I.
Tifografi
Nilai-nilai tifografi
yang terkandung dalam lirik lagu Wali dominan
dengan tifografi agama. Seperti dalam kutipan:
“Kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin
Kan mak yang ngajarin Islam itu haqqul yaqin”
Kan mak yang ngajarin Islam itu haqqul yaqin”
J.
Suasana Retrotika
Dalam lirik lagu
Abtasa ini pengarang
mengungkapkan agar orang tua bisa mudah
mengerti agar anak – anak nya bisa belajar membaca Alquran ketika malam tiba .
K. Citraan
Citra pengucapan terdapat pada kutipan lirik Abatasa“Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali”dan“Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin”
Citra pendengaran juga terdapat pada kutipan lirik Abatasa“Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali”Citra
perabaan, peciuman dan pengecapan,Pada lirik lagu diatas tidak terdapat citra
perabaan, penciuman, dan pengecapan.
L. Rima
Lirik Lagu Abatsa adalah sebuah
wujud wacana yang sarat amanat. Kalimat imperatif dapat dihubungankan dengan
sifat persuasif. Oleh sebab itu, di dalam lirik lagu ini sering ditemukan wujud
kalimat imperatif. Contoh penggunaan kalimat imperatif dalam lirik lagu ini
dapat diperhatikan pada kutipan berikut.
(1)Alif ba ta tsa jim ha mari kita
tingkatkan takwa {7}
(2)Cha dal dzal ro zai sin syin masuk
syurga yok bilang amin{8}
(3)Kan mak yang ngajarin kita harus
jadi orang mukmin {9}
Pada beberapa kutipan tersebut, kutipan
nomor {7} sampai dengan nomor (9) mengindikasikan suatu kalimat suruhan
positif. Kalimat suruhan positif tersebut ditandai dengan penggunaan kata
berimbuhan yakni tingkatkan, yok, harus jadi. Pada lirik lagu Abatasa tidak
terdapat suatu kalimat suruhan yang negative. Jadi, semua kutipan di atas dapat
diklasifikasikan sebagai kalimat imperatif suruhan. Penggunaan kalimat
imperatif dalam lirik lagu Abatsa bukanlah tanpa fungsi. Kalimat
imperatif dalam lirik lagu ini berfungsi untuk menekankan makna dan pesan lagu.
Lagu Abatasa banyak memuat nasihat-nasihat positif yang diwujudkan
dengan bentuk kalimat imperatif. Kalimat imperatif bersifat persuasif sehingga
pesan yang berbentuk kalimat imperatif akan mudah diterima oleh pendengar lagu.
Kalimat imperatif dalam lagu ini juga diwujudkan dengan penggunaan
kalimat-kalimat yang halus. Dengan demikian, pesan-pesan yang terdapat dalam
lagu berkesan tidak menghakimi pendengarnya.
M.
PENUTUP
Dari keseluruhan lirik
lagu-lagu grup band Wali, dapat saya simpulkan kekurangan dan kelebihannya.
Gaya bahasa yang digunakan Wali adalah bahasa
sehari-hari, lugas, terkesan apa adanya, dan mudang dimengerti oleh semua
orang. Namun gaya bahasa seperti ini kurang indah bagi orang-orang tertentu,
terutama bagi yang berkecimbung di dunia sastra.
Sedangkan dari tema yang
diangkat cukup bagus, tentang kehidupan islamic. Berisi tentang nasehat-nasehat
bijak tentang kehidupan di dunia yang kelak akan menjadi bekal untuk di Akhirat
nanti. Akan tetapi hal ini juga merupakan suatu kekurangan. Karena orang-orang
yang beragama selain Islam akan sulit memahami isi dari lagu-lagu tersebut.
Kesimpulannya, menurut saya,
lagu-lagu grup band Wali ini tetap layak untuk dinikmati.Terbukti, dimana-mana
banyak orang yang menyenandungkan lagu-lagu Wali, dari anak-anak kecil hingga
orang dewasa dari berbagai kalangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar