ANALISIS
LIRIK LAGU
ALLAH MAHA BESAR
Allah Maha
Besar – Opick
Allah Maha
Besar
dengan segala keagungan milikMu
Allah Maha Besar
segala puji untukMu
dengan segala keagungan milikMu
Allah Maha Besar
segala puji untukMu
bayi yang
lahir
nyawa yang hilang
setiap insan semua tlah dituliskan
burun yg terbang
ikan berenang karena Allah
nyawa yang hilang
setiap insan semua tlah dituliskan
burun yg terbang
ikan berenang karena Allah
tiada
satupun tak terencana
daun yg jatuh dan hujan yg turun
setiap musibah dan kematian tlah dituliskan
daun yg jatuh dan hujan yg turun
setiap musibah dan kematian tlah dituliskan
Allah Sang
Maha Pencipta
tak satupun kekurangan
Allah yang Maha Besar
segala puji untukMu
tak satupun kekurangan
Allah yang Maha Besar
segala puji untukMu
A.
PENDAHULUAN
Setiap Ramadan datang, lagu-lagu
religi langsung memenuhi program-program televisi setiap harinya. Namun, dari
antara banyak lagu religi itu, lagu-lagu Opick salah satu yang mampu
menyentuh hati setiap pendengarnya. Tak hanya tersentuh, lagu yang lirik dan
lagunya dibuat oleh musisi bernama asli Aunur Rofiq Lil Firdaus ini
sanggup membuatmu trenyuh dan menangis.
Paduan antara lirik dan juga musik
lagu-lagu Opick seakan punya daya magis terhadap setiap orang yang
mendengarkannya. Dimulai dari bersenandung, merenung, menangis, dan kamu akan
mengakhirinya dalam
sebuah doa. Ya, liriknya begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari tapi di saat
yang sama lirik tersebut juga mendalaminya.
Sebanyak
12 album telah dirilisnya sejak tahun 1999 lewat album PASAR MALAM DI
KEPALA-MU hingga yang terbaru SAHABAT SEJATI di tahun ini.
Namanya baru dikenal luas sebagai penyanyi lagu religi lewat album ketiga, ISTIGHFAR (2005).
Tak disangka album ini meledak dan mencetak dobel platinum dengan penjualan lebih
dari 300 ribu kopi. Kesuksesan itu terus berlanjut hingga albumnya mencapai 800
ribu kopi dan mendapat lima platinum sekaligus.
Ramadan
sudah datang, dan lagu Opick masihlah didengarkan. Dari banyak
pilihan lagunya, ada beberapa yang punya kualitas untuk membuatmu merenung dan
menangis. Kami pilihkan beberapa di antaranya untukmu.
Lirik
lagu berjudul ALLAH MAHA BESAR merupakan ajakan saya (OPICK) kepada semua
untuk sama sama bebenah membersihkan dan menyucikan diri dari segala dosa yang
pernah diperbuat. Ini bukanlah ajakan seorang sufi besar atau wali yang agung,
atau nabi yang suci, tapi hanya ajakan dari seorang fakir yang telah menyadari
tentang keagungan Allah SWT. Tak ada seorangpun di dunia ini yang tidak pernah
luput dari kesalahan.
Dalam
setiap nafas yang kita hirup dan langka kaki kita setiap hari, selalu saja di
iringi dengan mengingat Allah , baik yang sadar dilakukan ataupun tidak. Namun,
kadang kita berusaha melalaikanya atau memang malas untuk mengingatnya. Bahkan
tak jarang sebagian dari kita yang bangga dengan dosa – dosa, menyombongkan
diri dengan apa yang dianggapnya hebat, padahal manusia tidak ada artinya sama
sekali dibandingkan dengan kebesaran Allah SWT. Ini adalah nyanyian jiwa
seorang hamba yang sedang berusaha mendelatkan diri kepada yang maha Esa
agar slalu mendapat Rahmat-Nya, kasih dan saying-Nya.
Alloh maha
besar sgala puji untuk mu bayi yang
lahir nyawa yang hilang setiap insan
semua telah di tuliskan burung yang terbang ikan berenang karena alloh tiada satupun yang tak terencana daun yang jatuh dan hujan yang turun setiap musibah dan kematian tlah di tuliskan
alloh yang maha pencipta taksatupun kekurangan Alloh yang maha besar sgala puji untuk mu.
alloh yang maha pencipta taksatupun kekurangan Alloh yang maha besar sgala puji untuk mu.
B. PEMBAHASAN.
Seluruh manusia yang
beriman pasti mengakui dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah itu Maha Besar.
Untuk menambah keyakinan tersebut dan sekaligus untuk mengetahui betapa
kecilnya seorang manusia, penulis akan ajak berangan-angan atau membayangkan
seberapa besar Allah dengan membandingkan bumi yang kita tempati dengan
benda-benda yang ada di alam semesta ini. Dengan mengetahui seberapa besar bumi
ini dan seberapa besar alam semesta ini, kita akan menemukan jawaban sebesar
apa Tuhan yang mencipatakan alam semesta ini, dan tentunya nantinya akan bermuara
pada keyakinan kita yang penuh tentang kebesaran dan keagungan Allah.
Pertama-tama marilah kita
bandingkan seberapa besar planet Bumi yang kita tinggali ini dengan
planet-planet lain. Kalau planet Bumi dibandingkan dengan planet-planet seperti
Venus, Mars, Mercuri, dan Pluto, maka planet Bumi ini cukup besar. Jika
ibaratnya besarnya Pluto adalah sebesar kelereng, maka bumi ini kurang lebih
sebesar bola tennis. Tetapi jika dibandingkan dengan planet-planet seperti
Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, bumi ini akan terlihat sangat kecil.
Kalau Jupiter sebesar bola sepak, maka Bumi ini hanya sebesar kelereng.
Kemudian jika planet-planet yang lebih besar dari planet Bumi tersebut
dibandingkan dengan Matahari, maka planet-planet tersebut terlihat sangat
kecil.
Jika Matahari sebesar
bola sepak, maka Jupiter hanya sebesar kelereng dan bumi akan terlihat seperti
“titik” dalam matahri tersebut. Jadi matahari yang merupakan bintang terdekat
dengan bumi ini ukurannya besar sekali. Itu baru membandingkan bumi dengan
planet lain dan matahari. Selanjutnya jika kita bandingkan lagi besarnya
Matahari dengan benda-benda angkasa lain yang berhasil diamati, akan terlihat
bahwa matahri ini sangat kecil (untuk melihat gambar tentang ukuran alam
semesta di sekitar kita,
Matahari akan terlihat
seperti kelereng jika dibandingkan dengan benda angkasa bernama Arcturus yang
diumpamakan sebesar bola sepak. Lalu, Arcturus itu sendiri akan terlihat
sebesar kelereng kalau dibandingkan dengan benda angkasa bernama Antares yang diumpakan
sebesar bola sepak. Itu baru benda-benda angkasa disekitar kita (yang berhasil
diamati manusia). Padahal di alam semesta ini ada banyak galaksi yang merupakan
kumpulan jutaan bintang-bintang yang bertebaran di alam semesta ini. Bumi,
planet lain dan matahari merupakan salah satu bagian dari sebuah galaksi.
Singkatnya, karena Allah menciptakan alam semesta ini, tentu Dia lebih besar
dari alam semesta ini. Masih berani berlaku sombongkah kita setelah mengetahui
betapa kecil diri kita ini dan betapa Maha Besar Allah pencipta alam semesta
ini. Kita tidak bisa membayangkan begitu besarnya Allah karena alam semesta
ciptaanNya begitu kecil bagiNya. Maka tiada kata yang lebih tepat selain
mengucapkan “Allahu Akbar”, Allah Maha Maha besar.
Bagi umat Islam pada
umumnya Allahu Akbar itu artinya Allah Maha Besar sedangkan maknanya adalah
keagungan dan kemuliaanNya yakni Maha Agung pada derajatNya.
Jadi Allah Maha Besar
sebaiknya janganlah dimaknai dengan makna dzahir yakni besar dari segi bentuk
dan ukuran karena Imam sayyidina Ali ibn Abi Thalib karamallahu wajhu
berkata:“Barang siapa beranggapan (berkeyakinan) bahwa Tuhan kita berukuran
maka ia tidak mengetahui (belum mengenal) Tuhan yang wajib disembah (belum
beriman kepada-Nya)”
Alam semesta demikian
besamya. Siapakah yang menghuni? Apakah hanya manusia saja. Ataukah ada makhluk
lain. Sampai sekarang ilmu Astrobiologi belum menemukan data-data yang
signifikan. Semuanya, baru pada tingkat dugaan dan asumsi-asumsi. Karena itu,
agaknya kita belum bisa bersandar pada data data empirik untuk membahas tentang
penghuni alam semesta ini. Meskipun, baru baru ini NASA telah memperoleh data
adanya air di Mars lewat pesawat tidak berawaknya. Akan tetapi semua itu masih
jauh dari memadai untuk mengatakan di sana ada kehidupan.
,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar