Selasa, 18 September 2018

ANALISIS LIRIK LAGU ALLAH MAHA BESAR OPICK


ANALISIS LIRIK LAGU
ALLAH MAHA BESAR
Allah Maha Besar – Opick
Allah Maha Besar
dengan segala keagungan milikMu
Allah Maha Besar
segala puji untukMu

bayi yang lahir
nyawa yang hilang
setiap insan semua tlah dituliskan
burun yg terbang
ikan berenang karena Allah

tiada satupun tak terencana
daun yg jatuh dan hujan yg turun
setiap musibah dan kematian tlah dituliskan

Allah Sang Maha Pencipta
tak satupun kekurangan
Allah yang Maha Besar
segala puji untukMu
A. PENDAHULUAN
Setiap Ramadan datang, lagu-lagu religi langsung memenuhi program-program televisi setiap harinya. Namun, dari antara banyak lagu religi itu, lagu-lagu Opick salah satu yang mampu menyentuh hati setiap pendengarnya. Tak hanya tersentuh, lagu yang lirik dan lagunya dibuat oleh musisi bernama asli Aunur Rofiq Lil Firdaus ini sanggup membuatmu trenyuh dan menangis.
Paduan antara lirik dan juga musik lagu-lagu Opick seakan punya daya magis terhadap setiap orang yang mendengarkannya. Dimulai dari bersenandung, merenung, menangis, dan kamu akan mengakhirinya  dalam sebuah doa. Ya, liriknya begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari tapi di saat yang sama lirik tersebut juga mendalaminya. 
Sebanyak 12 album telah dirilisnya sejak tahun 1999 lewat album PASAR MALAM DI KEPALA-MU hingga yang terbaru SAHABAT SEJATI di tahun ini. Namanya baru dikenal luas sebagai penyanyi lagu religi lewat album ketiga, ISTIGHFAR (2005). Tak disangka album ini meledak dan mencetak dobel platinum dengan penjualan lebih dari 300 ribu kopi. Kesuksesan itu terus berlanjut hingga albumnya mencapai 800 ribu kopi dan mendapat lima platinum sekaligus.
Ramadan sudah datang, dan lagu Opick masihlah didengarkan. Dari banyak pilihan lagunya, ada beberapa yang punya kualitas untuk membuatmu merenung dan menangis. Kami pilihkan beberapa di antaranya untukmu.
Lirik lagu berjudul ALLAH MAHA BESAR merupakan ajakan saya (OPICK)  kepada semua untuk sama sama bebenah membersihkan dan menyucikan diri dari segala dosa yang pernah diperbuat. Ini bukanlah ajakan seorang sufi besar atau wali yang agung, atau nabi yang suci, tapi hanya ajakan dari seorang fakir yang telah menyadari tentang keagungan Allah SWT. Tak ada seorangpun di dunia ini yang tidak pernah luput dari kesalahan.
Dalam setiap nafas yang kita hirup dan langka kaki kita setiap hari, selalu saja di iringi dengan mengingat Allah , baik yang sadar dilakukan ataupun tidak. Namun, kadang kita berusaha melalaikanya atau memang malas untuk mengingatnya. Bahkan tak jarang sebagian dari kita yang bangga dengan dosa – dosa, menyombongkan diri dengan apa yang dianggapnya hebat, padahal manusia tidak ada artinya sama sekali dibandingkan dengan kebesaran Allah SWT. Ini adalah nyanyian jiwa seorang hamba yang sedang berusaha mendelatkan diri kepada  yang maha Esa agar slalu mendapat Rahmat-Nya, kasih dan saying-Nya.
Alloh maha besar sgala puji untuk mu  bayi yang lahir nyawa yang hilang setiap insan  semua telah di tuliskan burung yang terbang ikan berenang  karena alloh  tiada satupun yang tak terencana  daun yang jatuh dan hujan yang turun  setiap musibah dan kematian tlah di tuliskan
alloh yang maha pencipta  taksatupun kekurangan  Alloh yang maha besar  sgala puji untuk mu.
B. PEMBAHASAN.
Seluruh manusia yang beriman pasti mengakui dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah itu Maha Besar. Untuk menambah keyakinan tersebut dan sekaligus untuk mengetahui betapa kecilnya seorang manusia, penulis akan ajak berangan-angan atau membayangkan seberapa besar Allah dengan membandingkan bumi yang kita tempati dengan benda-benda yang ada di alam semesta ini. Dengan mengetahui seberapa besar bumi ini dan seberapa besar alam semesta ini, kita akan menemukan jawaban sebesar apa Tuhan yang mencipatakan alam semesta ini, dan tentunya nantinya akan bermuara pada keyakinan kita yang penuh tentang kebesaran dan keagungan Allah.
Pertama-tama marilah kita bandingkan seberapa besar planet Bumi yang kita tinggali ini dengan planet-planet lain. Kalau planet Bumi dibandingkan dengan planet-planet seperti Venus, Mars, Mercuri, dan Pluto, maka planet Bumi ini cukup besar. Jika ibaratnya besarnya Pluto adalah sebesar kelereng, maka bumi ini kurang lebih sebesar bola tennis. Tetapi jika dibandingkan dengan planet-planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, bumi ini akan terlihat sangat kecil. Kalau Jupiter sebesar bola sepak, maka Bumi ini hanya sebesar kelereng. Kemudian jika planet-planet yang lebih besar dari planet Bumi tersebut dibandingkan dengan Matahari, maka planet-planet tersebut terlihat sangat kecil.
Jika Matahari sebesar bola sepak, maka Jupiter hanya sebesar kelereng dan bumi akan terlihat seperti “titik” dalam matahri tersebut. Jadi matahari yang merupakan bintang terdekat dengan bumi ini ukurannya besar sekali. Itu baru membandingkan bumi dengan planet lain dan matahari. Selanjutnya jika kita bandingkan lagi besarnya Matahari dengan benda-benda angkasa lain yang berhasil diamati, akan terlihat bahwa matahri ini sangat kecil (untuk melihat gambar tentang ukuran alam semesta di sekitar kita, 
Matahari akan terlihat seperti kelereng jika dibandingkan dengan benda angkasa bernama Arcturus yang diumpamakan sebesar bola sepak. Lalu, Arcturus itu sendiri akan terlihat sebesar kelereng kalau dibandingkan dengan benda angkasa bernama Antares yang diumpakan sebesar bola sepak. Itu baru benda-benda angkasa disekitar kita (yang berhasil diamati manusia). Padahal di alam semesta ini ada banyak galaksi yang merupakan kumpulan jutaan bintang-bintang yang bertebaran di alam semesta ini. Bumi, planet lain dan matahari merupakan salah satu bagian dari sebuah galaksi. Singkatnya, karena Allah menciptakan alam semesta ini, tentu Dia lebih besar dari alam semesta ini. Masih berani berlaku sombongkah kita setelah mengetahui betapa kecil diri kita ini dan betapa Maha Besar Allah pencipta alam semesta ini. Kita tidak bisa membayangkan begitu besarnya Allah karena alam semesta ciptaanNya begitu kecil bagiNya. Maka tiada kata yang lebih tepat selain mengucapkan “Allahu Akbar”, Allah Maha Maha besar.
Bagi umat Islam pada umumnya Allahu Akbar itu artinya Allah Maha Besar sedangkan maknanya adalah keagungan dan kemuliaanNya yakni Maha Agung pada derajatNya.
Jadi Allah Maha Besar sebaiknya janganlah dimaknai dengan makna dzahir yakni besar dari segi bentuk dan ukuran karena Imam sayyidina Ali ibn Abi Thalib karamallahu wajhu berkata:“Barang siapa beranggapan (berkeyakinan) bahwa Tuhan kita berukuran maka ia tidak mengetahui (belum mengenal) Tuhan yang wajib disembah (belum beriman kepada-Nya)”
Alam semesta demikian besamya. Siapakah yang menghuni? Apakah hanya manusia saja. Ataukah ada makhluk lain. Sampai sekarang ilmu Astrobiologi belum menemukan data-data yang signifikan. Semuanya, baru pada tingkat dugaan dan asumsi-asumsi. Karena itu, agaknya kita belum bisa bersandar pada data data empirik untuk membahas tentang penghuni alam semesta ini. Meskipun, baru baru ini NASA telah memperoleh data adanya air di Mars lewat pesawat tidak berawaknya. Akan tetapi semua itu masih jauh dari memadai untuk mengatakan di sana ada kehidupan.
,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar